PROFIL HIDAYATULLAH PAPUA

Geliat Dakwah Hidayatullah di Bumi Cendrawasih

Sebelum pemekaran (2000), Hidayatullah hampir menempati seluruh Kabupaten di Irian Jaya. Setelah Irian Jaya dimekarkan menjadi dua provinsi; Papua dan Irian Jaya Barat, Kabupaten yang dulunya hanya berjumlah 15, saat berubah meningkat menjadi 29 kota dan kabupaten.

Untuk mepercepat laju perkembangan Hidayatullah di Pulau Irian Jaya ini, Hidayatullah pun turut dimekarkan menjadi dua wilayah. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah Papua yang diketuai oleh Dede Hilful Fadhel dan DPW Irian Jaya Barat yang langsung dinahkodai oleh H.M. Affan Ghaffar.

Gerakan dakwah Hidayatullah di Pulau Irian, memang tergolong baru. Hidayatullah mulai masuk Irian pada tahun 1989 oleh Ustadz Amin Bahrun (alm) dan Utadz Abdul Majid Aziz. Amin Bahrun langsung menggarap lokasi Hidayatullah di kawasan tempat pertamakalinya injil masuk di Irian, yakni di Manokwari. Sementara Abdul Majid Aziz dengan peluh keringat membabat hutan di Sorong tepatnya di…. Yang saat ini menjadi lokasi Hidayatullah Cabang Sorong.

Pada tahun 1992 Hidayatullah mulai menseriusi pengiriman dan perintisan Hidayatullah di Pulau Irian Jaya. Saat itu dilakukankan pengiriman petugas ke Irian secara besar-besaran. Waktu itu sekitar tiga puluh orang rombongan yang terdiri 4 keluarga dan empat petugas bujang mulai dikirim di pulau sarang OPM ini.

Hidayatullah langsung mendirikan kampus hampir di setiap Kabupaten di Pulau Irian; Kab. Sorong, Manokwari, Biak, Fak-Fak, Serui, Nabire, Jayapura, Wamena, Merauke, Kaimana dan Timika.

Saat ini dari 29 kabupaten yang ada di Provini Papua dan Irian Jaya Barat, Hidayatullah berada di Sorong, Manokwari, Biak, Fak-Fak, Serui, Nabire, Jayapura, Wamena, Merauke, Kaimana, Timika, ditambah Teluk Bintuni, Raja Ampat dan perintisan di Asmat, Enarotali dan Sarmi.

***

Saat masuk di pulau Irian, kita akan bertemu dengan Kota Sorong. Kota yang berada di ‘kepala burung’ ini menjadi gerbang pelabuhan laut dan udara saat memasuki Irian Jaya.

Di kota Sorong , Hidayatulah telah memulai perintisan sejak tahun 1989 yang diawali oleh Ustadz Abdul Majid Aziz. Saat ini Hidayatullah Sorong berada di bawah komando Bapak Jumardin, S.Ag., Hidayatullah Sorong kini telah memiliki lahan seluas + 3 ha, di atas tanah tersebut kini telah berdiri satu buah masjid (15 x 15 m ), sekolah MTs dan MA, ruang kantor dengan ukuran ??.

Dihuni oleh sekitar … warga yang terbagi dalam ?? rumah tangga, ?? Pembina, dan ?? santri.

Dari kota Sorong, kita dapat naik kapala laut selama delapan jam perjalanan menuju Kota Manokwari, atau naik pesawat selama 30 menit menuju ibu kota Irjabar, Manokwari. Di ibu kota Provinsi ini terdapat DPW Hidayatullah IJB dan DPD Manokwari.

Kantor DPW IJB menempati sebuah rumah permanent dua kamar dengan ukuran 6 x 10 meter. Kantor yang beralamat di Jalan Triokra No. 1 Wosi, Manokwari ini di kontrak dengan biaya 10 juta pertahun, tempat H.M. Affan Ghaffar dan kawan-kawan berkantor.

Untuk sampai ke sekretriat DPW ini, dapat ditempuh dengan lama perjalan 10 menit dari bandara udara Rendani, Manokwari atau sekitar 15 menit dari pelabuhan laut Manokwari.

Sementara untuk sampai di kampus perjuangan Hidayatullah Manokwari yang berjarak sekitar 15 km dari kota Manokwari tepatnya di desa Arafai II dapat ditempuh dengan 20 menit naik kendaraan bermotor.

Dengan luas areal 2 ha, kini telah berdiri sebuah masjid permanent (15 x 17 m), 7 rumah pembina semi permanent, satu buah kantor (3 x 4), aula (7 x 8), dan asrama santri putra seluas 8 x 14 m.

Dari Manokwari kapal Pelni begerak ke Timur menelusuri sisi utara pulau Irian. Selanjutnya kapal akan sampai di pelabuhan Nabire. Di kabupaten yang akrab dengan gempa bumi ini, Hidayatullah telah hadir sejak tahun 1990 yang pertama kali dirintis oleh bapak ??....

Memiliki areal kampus 1,5 ha, Hidayatullah Nabire telah membangun satu buah bangunan masjid (12 x 12 m). Masjid tersebut telah dua kali dibangun akibat roboh terkena gempa (2002). Selain itu juga terdapat lima rumah warga semi permanent (6 x 7). Adapula aula 10 x 19 m. dan satu buah asrama santri yang dihuni oleh sekitar 15 orang anak PPAS.

Disnilah Ustadz Hasan dan Nurdin Bonggo membina 15 orang ibu-ibu muallaf. Selain itu ia juga mengajar 20 santri TK Ya Bunayya dan 10 orang murid SD. Adapula 15 orang anak PPAS yang sudah berusia SMP dan SMA yang semunya masih sekolah diluar kampus.

Dari Kab. Nabire, kapal bergerak ke arah utara. Kita akan memasuki pulau Yapen atau yang lebih dikenal dengan Serui. Di pulau ini Hidayatullah hadir dengan luas lokasi 50 x 50 m. di Kota yang dapat dikelilingi dalam waktu 15 menit ini, kita bisa menemui ustadz Muhammad Kasim, Ketua DPD Serui, yang aktif berdakwah disana.

Di atas lokasi tersebut kini berdiri masjid ( x ), sekolah …. 3 rumah warga

Biak

Ust. Munawar Hakim

Dari bandara udara Sentani ke kampus Hidayatullah di Holtekam, Koya, Jayapura yang berjarak sekitar 35 km, dapat ditempuh dengan lama perjalan 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Di pimpin oleh Ustadz Panji Getawang, Kampus Hidayatullah Jayapura, saat ini memiliki luas 6 ha lokasi kampus. Adapula lokasi tambah yang berada dipinggir Teluk Youtefa, Jayapura seluas 12 ha.

Di kampus Jayapura ini memiliki masjid yang tergolong luas 20 x 25 m. Juga 10 rumah warga, asrama santri ( ….x ….), kantor 10 x 15, dan sebuah lapangan bola seluas ½ ukuran lapangan standar. Kampus Hidayatullah Jayapura ini dihuni oleh 140 orang santri dan pembina.

Selain kampus

Ketua DPD Nur Fatahuddin A.B.

Dengan menggunakan pesawat Merpati, dari Bandara Sentani, Jayapura dengan lama penerbangan 45 menit kita akan sampai di Bandara …. Merauke. Jarak kampus Hidayatullah Merauke dengan Bandara hanya berkisar 5 km dengan lama perjalanan 10 menit dari bandara.

Luas kampus 2 ha, masjid 12x12, kantor 10x 15),

Di huni oleh 5 keluarga Pembina, 60 orang santri PPAS.

Ada juga ranting Hidayatullah Merauke yang terletak di ….

Meninggalkan Merauke, kita menyusuri sisi utara pulau Irian dan bergerak ke arah barat. Dengan lama perjalan 3 hari dengan KM. …, kita akan sampai di Hidayatullah Kaimana.

Kampus Hidayatullah Kaimana memang tidak terlalu terkenal, tetapi di daerah basis Islam di Papua ini, kita akan menemukan kampus Hidayatullah dengan luas lokasi ….

Dibawah pimpinan Ustad ….., Hidayatullah Kaimana kini telah berdiri berdiri bangunan ….,

Melanjutkan perjalanan ke arah Barat, kita dapat menemukan Kab. Timika. Di kota penghasil Emas terbesar ketiga di dunia ini, kita dapat menemukan kampus Hidayatullah yang berjarak 30 km dari pelabuhan laut. Jika menggunakan pesawat udara, kita dapat mencapai Timika dengan lama penerbangan 3 jam dari Bandar Udara Hasanuddin atau lima jam dari Cengkareng, Jakarta.

Di topang dana dari zakat, infaq dan shadaqah para karyawan di tambang emas tersebut, Hidayatullah Timika berkembang agak pesat. Timika mejadi kampus idaman di Papua. Dengan luas areal 6 ha, Hidayatullah Timika tela memiliki satu buah masjid, sebuah gedung sekola 9 x 50 m, lima rumah warga,

Asrama putra, dan putri

Adapula secretariat di tengah kota yangberukuran 15x 20 m. diatasnya dibangun gedung 2 lantai semi permanent yang dipakai untuk koperasi, ruang kantor, dan ruang belajar TK/TPA.

Dari Timika kita menuju Kabupaten Fak-Fak. Daerah yang merupakan tempat pertama kalinya Islam di masuk di Irian Jaya.

Di tempat ini ada Ustadz Asdar …

Dengan mengunakan kapal laut ‘perintis, kita dapat bergerak menuju Kab. Teluk Bintuni. Di areal pabrik gas British Petroleum (BP) ini, kita dapat menemukan Kampus Hidayatullah yang baru dalam perintisan. Dengan menyerap 10 ribu karyawan, BP menjadi tambang gas terbesar di dunia. Sebuah potensi besar dan tantangan besar untuk lahan dakwah Hidayatullah.

Di bawah komando Syamsul Arif, Hidayatullah Bintuni telah mulai mendirikan bangunan …, di atas areal kampus seluas ….. ada pula …..

Meninggalkan Bintuni, kita dapat menuju ke Kabupaten Raja Ampat. Di Kabupaten ini juga Hidayatullah baru dilakukan perintisan.

Tablig Akbar&Launching Pondok Tahfihz

Tablig Akbar&Launching Pondok Tahfihz
Penyematan Da'i Ramadhan

Mengenai Saya

Foto saya
Jaypura, Papua, Indonesia
Pesantren Hidayatullah didirikan pada tahun 1994 M. di kampung Holtekamp, Muratami, Jayapura. Dibentuknya panti asuhan Al-Furqon melalui yayasan ponpes Hidayatullah sebagai bentuk respon sosial terhadap kondisi kemiskinan masyarakat yang berimbas pada terputusnya pendidikan anak bangsa dan tercerabutnya nilai-nilai agama serta moral dari dalam diri anak-anak tersebut. Serta rawannya pendangkalan aqidah. Dari satu anak asuh sampai puluhan yang dibina saat ini, adalah anak-anak yatim piyatu, terlantar, muallaf, dan kurang mampu. Latar belakang merekapun berbeda-beda. Mulai dari suku jawa, bugis, sumatra, dan anak asli papua. Berangkat dari semua itu, maka adanya sarana dan prasarana pendukung di asrama putra & putri yang dapat menunjang dan membantu kelancaran proses pendidikan dan aktifitas mereka yang setiap tahun semakin bertambah adalah suatu keniscayaan. B.BENTUK PEMBINAAN Santriwan/wati mendapatkan perhatian dan pembinaan yang sama melalui: 1.Program pendidikan diniyah/pesantren 2.Program pendidikan tingakat TK, SD, SLTP,SLTA, dan perguruan tinggi Hidayatullah 3.Program pelatihan dan keterampilan wirausaha mandiri

Pendidikan Hidayatullah Jayapura

Pendidikan Hidayatullah Jayapura
Rancangan VISI HIDAYATULLAH 2020 Bismillahirrahmanirrahim Pengertian Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat. Rumusan visi menjadi inspirasi, motivasi, dan kreativitas yang mengarahkan proses penyelenggaraan kehidupan organisasi menuju masa depan yang dicita-citakan. Bagi Hidayatullah, Visi Hidayatullah 2020 didasari oleh cita-cita luhur para pendiri organisasi Hidayatullah yang telah digariskan dalam Khiththah Hidayatullah. Untuk lebih menjelaskan upaya pencapaian cita-cita tersebut, perlu dirumuskan sebuah visi antara yang disebut Visi Hidayatullah 2020. Visi Hidayatullah 2020 mencakup seluruh aspek kehidupan dengan memperhatikan tantangan yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang, serta memperhitungkan kecenderungan pencapaiannya secara terukur pada tahun 2020. Maksud dan Tujuan Visi Hidayatullah 2020 dirumuskan dengan tujuan menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan kreativitas, serta arah kebijakan penyelenggaraan organisasi Hidayatullah. Tantangan Menjelang Tahun 2020 Dalam mewujudkan Visi Hidayatullah 2020, organisasi Hidayatullah menghadapi tantangan keadaan dan perubahan saat ini dan masa depan, baik dari dalam maupun dari luar. Pertama, kesatuan jama’ah Beragamnya aliran pemikiran, mazhab, dan pola gerakan dakwah akhir-akhir ini merupakan kekayaan yang harus diterima dan dihormati. Sejak awal disadari bahwa latar belakang warga Hidayatullah, baik dari segi pendidikan, sosio kultural, maupun tradisi keagamaannya sangat beragam. Pengelolaan kemajemukan tersebut merupakan tantangan yang serius terhadap integritas jama’ah. Pengaruh pemikiran yang deras dari luar merupakan tantangan bagi keutuhan jama’ah. Kedua, sumberdaya manusia yang bermutu Tantangan terwujudkan pengembangan sumberdaya manusia yang bermutu adalah terwujudnya sistem pendidikan yang berkualitas yang mampu melahirkan lulusan yang andal dan berakhlaq mulia, yang mampu bekerjasama dan bersaing di era globalisasi dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Islam. Sumberdaya manusia yang bermutu tersebut mempunyai karakter dan kepribadian muslim yang kuat, menguasai ilmu dan teknologi, memiliki etos kerja keras, dan mampu membangun budaya kerja yang produktif. Ketiga, ekonomi yang mandiri Tantangan ekonomi Hidayatullah adalah pemberdayaan ekonomi warga yang rata-rata masih berada di tingkat menengah dan bawah. Meningkatkan penghasilan dan pendapatan warga merupakan prioritas utama yang dapat ditempuh melalui peningkatan sumberdaya manusia yang kompeten dan mekanisme ekonomi yang menyerap tenaga kerja, disamping mengembangkan ekonomi dengan mengelola sumberdaya alam, industri, dan jasa. Keempat, sistem sosial yang beradab Tantangan terwujudnya sistem sosial yang beradab adalah terpelihara dan terealisasinya nilai-nilai syari’ah dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari warga. Sistem sosial yang beradab mengutamakan terwujudnya masyarakat yang memiliki tradisi dan budaya saling percaya dan menyayangi, peningkatan kehidupan masyarakat yang mencakup peningkatan mutu pendidikan, pelayanan kesehatan, rasa aman, dan unsur-unsur kesejahteraan lainnya. Kelima, globalisasi Tantangan menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksisitensi dan integritas jama’ah dan memanfaatkan peluang yang tersedia untuk kemajuan jama’ah. Untuk menghadapi globalisasi diperlukan kemampuan sumberdaya manusia dan sumberdaya kelembagaan. Visi Hidayatullah 2020 Visi Hidayatullah 2020 adalah terwujudnya masyarakat Hidayatullah yang bersyari’ah, berjama’ah, sejahtera, maju, dan berpengaruh. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian visi Hidayatullah 2020, dipergunakan indikator-indikator utama sebagai berikut: Bersyari’ah a. terwujudnya komunitas masyarakat yang menerapkan syari’ah dalam kehidupan sehari-hari minimal dalam segi ibadah dan mu’amalahnya, yang tersebar di berbagai penjuru negeri, b. tergali dan termanifestasikannya budaya syari’ah dalam kehidupan sehari-hari, c. terwujudnya penghormatan terhadap masyarakat bersyari’ah oleh masyarakat pada umumnya. Berjama’ah a. meningkatnya soliditas jama’ah dan semangat persatuan (wihdatul ummah) di kalangan warga b. meningkatnya kepedulian (ta’awun) dan tanggung jawab sosial (takaful) antar warga c. berkembangnya toleransi (tasamuh), budaya dialog dan saling menghormati (tafahum) dalam menyikapi perbedaan d. berkembangnya system kepemimpinan yang egaliter, rasional, dan spiritual e. berkembangnya budaya transparansi, akuntabilitas, jujur, dan sportifitas dalam penyelenggaraan organisasi f. terwujudnya mekanisme control dalam kehidupan jama’ah g. terwujudnya budaya musyawarah dalam kehidupan jama’ah dan pribadi Sejahtera a. meningkatnya pendapatan dan penghasilan ekonomi warga b. meningkatnya indeks pengembangan manusia, yang merupakan komposisi tingkat pendidikan, kesehatan, dan usia harapan hidup c. tersedianya lapangan kerja d. terwujudnya keamanan dan rasa aman Maju a. meningkatnya kemampuan Hidayatullah dalam pergaulan antar harakah, antar organisasi massa, dan antar organisasi politik, dalam dan luar negeri b. meningkatnya kualitas SDM sehingga mampu bekerjasama dan bersaing dalam era global c. meningkatnya kualitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan standar nasional dan internasional d. meningkatnya penguasaan sain dan teknologi Berpengaruh a. meningkatnya jumlah anggota jama’ah Hidayatullah yang signifikan b. meningkatnya kualitas organisasi sehingga memiliki pengaruh yang kuat pada masyarakat, c. meningkatnya partisipasi dan keterlibatan organisasi dalam proses perubahan sosial kemasyarakatan sebagai hasil dakwah yang mengakar d. meningkatnya partisipasi dan keterlibatan organisasi dalam pengambilan kebijakan Negara, baik di tingkat lokal maupun nasional e. meningkatnya jumlah anggota jama’ah yang terlibat dalam dunia politik, ekonomi, sosial budaya, dan dakwah Kaidah Pelaksanaan a. Visi Hidayatullah 2020 adalah keadaan yang ingin dicapai pada tahun 2020 dalam proses mencapai cita-cita yang lebih tinggi dan mulia b. Menugaskan kepada semua jajaran structural organisasi untuk menggunakan Visi Hidayatullah 2020 sebagai dasar dalam merumuskan arah kebijakan organisasi. c. Visi Hidayatullah 2020 perlu disosialisasikan sehingga dipahami dan dipergunakan oleh warga jama’ah sebagai acuan dasar dalam kehidupan berjama’ah. Penutup Dengan Visi Hidayatullah 2020 diharapkan secara bertahap cita-cita dan maksud serta tujuan didirikannya Hidayatullah dapat terwujud. Amin. Jakarta, 3 Oktober 2004 Dewan Syari’ah Hidayatullah

Selasa, 11 Januari 2011

PROFIL PAPUA HIDAYATULLAH PAPUA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar